Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Soal Tes Awal Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Kelas 1-33


 Rumah Guru 

Tes Awal Bimbingan Teknis Pemunehan Guru Pembimbing Khusus Kelas 1-33 LMS 01 GPK

 

1.      Apa yang dimaksud dengan layanan pendidikan segregasi?

a.        Sistem pendidikan yang dilaksanakan secara merata dan tidak terpisah dari sistem pendidikan anak normal.

b.      Penyelenggaraan pendidikan yang tidak dikhususkan bagi anak berkebutuhan khusus dan menggunakan kurikulum umum.

c.        Penyelenggaraan pendidikan yang dikhususkan bagi anak berkebutuhan khusus dan terpisah namun menggunakan sistem pendidikan anak normal.

d.        Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari sistem pendidikan anak normal.

 

2.    Model kelas di sekolah inklusif yang paling mungkin diterapkan dengan berbagai keberagaman dan keterbatasan adalah

         a.      kelas setengah penuh

b.      kelas penuh

c.      kelas mainstreaming

3.      Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada dasarnya menggunakan kurikulum reguler yang berlaku di sekolah umum. Namun demikian karena ragam hambatan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus sangat bervariasi maka perlu dilakukan

a.      modifikasi kurikulum

b.      variasi kurikulum

c.      perampingan kurikulum

d.      penyederhanaan kurikulum

4.      Tujuan khusus dari Program Pengembangan Diri adalah sebagai berikut, kecuali

a.      menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita agar dapat mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab

b.      menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam hal sosialisasi

c.      menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat diri).

d.      menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan keberadaan dirinya

5.     Penempatan PDBK di sekolah inklusif dapat dilakukan dengan berbagai model dengan menempatkan PDBK belajar bersama anak lain (reguler) di kelas reguler dalam kelompok khusus adalah model

         a.      kelas reguler dengan pull out

b.      kelas reguler dengan cluster

c.      kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian

d.      kelas khusus penuh

6.      Tujuan pendidikan inklusif di Indonesia, kecuali:

a.      memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak (termasuk anak berkebutuhan khusus) mendapatkan pendidikan.

        b.      menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta ramah terhadap                 pembelajaran.

c.      meningkatkan mutu pendidikan dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah.

d.      memenuhi amanat Undang-undang Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional.

7.      Pada sistem penilaian yang digunakan di sekolah inklusi, Apabila anak berkebutuhan khusus mengikuti kurikulum akomodatif, maka akan menggunakan sistem penilaian berupa

a.      penilaiannya bersifat individual dan didasarkan pada kemampuan dasar awal (baseline).

b.      penilaian yang berlaku pada sekolah tersebut.

c.      penilaian yang dimodifikasi sesuai dengan kurikulum yang dipergunakan.

d.      penilaian yang sama seperti siswa lainnya.

8.      Langkah awal yang yang harus dilakukan guru dalam memberikan layanan pada anak berkebutuhan khusus, adalah

a.      Memberikan perlakukan khusus

b.      Melakukan bimbingan

c.      Melakukan tes kecerdasan

d.      Melakukan identifikasi

9.      Pendidikan inklusif berdampak positif, baik terhadap perkembangan akademik maupun sosial anak berkebutuhan khusus dan teman sebayanya. Hal ini menjadikan salah satu alasan dalam landasan penyelenggaraan Pendidikan inklusif, yaitu landasan

a.      yuridis

b.      filosofis

c.      empiris

d.      psikologis

10.    Proses pengumpulan informasi sebelum disusun program pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus dan untuk memahami keunggulan dan hambatan belajar siswa, sehingga program yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Proses yang dimaksud disebut

a.      asesmen

b.      investigasi

c.      diagnosis

d.      identifikasi

11.    Tujuan dari asesmen adalah sebagai berikut, kecuali:

a.      Untuk mengenal anak dalam kondisi yang sesungguhnya

b.      Untuk mengetahui perkembangan apa yang mengalami keterlambatan

c.      Untuk mengetahui keterampilan apa yang sudah dimiliki anak

d.      Untuk memberi label pada anak

12.    Satuan pendidikan yang mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak adalah

a.      Sekolah terintegrasi

b.      Sekolah Ramah Anak

c.      Sekolah bagi PDBK

d.      Sekolah Khusus

13.    Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif dalam dimensi pengelolaan kelas yang inklusif perlu melakukan berbagai pembenahan di antaranya sebagai berikut.

a.      Guru harus mampu menerapkan pembelajaran yang sama untuk semua

b.      Guru tidak perlu melibatkan orangtua dalam proses Pendidikan

c.      Guru harus mampu menyediakan kondisi kelas yang hangat, ramah, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan

d.      Guru dapat memisahkan PDBK dengan peserta didik lainnya.

14.   Untuk mendukung kelancaran dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif, setiap satuan pendidikan harus memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif. Kesiapan dimaksud meliputi dibawah ini, kecuali:

a.      Adanya kemauan yang kuat dari sekolah untuk meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan tanpa diskriminatif

b.      Adanya persepsi dan sikap yang positif dari semua komponen sekolah, termasuk orangtua anak pada umumnya, tentang pendidikan inklusif.

c.      Adanya modal yang cukup baik dalam bentuk materi maupun non materi.

d.      Adanya peluang untuk meningkatkan aksesibilitas anak berkebutuhan khusus dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

15.    Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu pendidikan harus diusahakan untuk menyesuaikan dengan kondisi anak. Hal ini adalah prinsip

a.      kebermaknaan

b.      berkelanjutan

c.      kebutuhan individual

d.      keterlibatan

16.    Dalam pembelajaran di kelas, guru melibatkan anak berkebutuhan khusus untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan dan minat anak berkebutuhan khusus. Sifat kegiatan ini adalah lebih tepat menggambarkan konsep

a.      To Work

b.      To live

c.      To Play

d.      To Love

17.    Penjaringan informasi dari orang tua dimaksudkan untuk

a.      Agar orang tua merasa dilibatkan dalam proses pembelajaran

b.      Agar anak tidak dapat berbohong di sekolah

c.      Pendataan

d.      Mendapatkan informasi tentang anak yang akurat dan alamiah

18.    Istilah identifikasi secara umum mengacu pada pengertian

a.      Menemukenali anak berkebutuhan khusus

b.      Menyeleksi anak berkebutuhan khusus

c.      Mendaftar anak-anak berkebutuhan khusus

d.      Memberikan perhatian khusus

19.    Sistem pendidikan segregasi diselenggarakan karena

a.      kurangnya sosialisasi tentang sistem pendidikan terpadu.

b.      belum semua sekolah siap melayani pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

c.      adanya kebijakan yang mengatur penempatan anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah khusus saja.

d.      kurangnya penerimaan masyarakat terhadap keberagaman kemampuan anak.

20.    Pada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan, dengan tujuan untuk membantu memperbaiki kekurangan/kelemahan yang dialami individu maka perlu dilakukan bimbingan dengan pendekatan

a.        pendekatan preventif

b.        pendekatan remedial

c.        pendekatan krisis dan kuratif

d.        pendekatan perkembangan

21.    Pendidikan inklusif telah diakui di seluruh dunia sebagai salah satu upaya mempercepat pemenuhan hak pendidikan bagi setiap anak. Salah satu alasannya adalah

a.      terjadi proses edukasi kepada masyarakat agar menghargai adanya perbedaan

b.      sekolah inklusif menyatukan anak dengan kehidupan nyata.

c.      banyak sekolah reguler yang siap menyelenggarakan pendidikan inklusif

d.      banyak anak berkebutuhan khusus yang tinggal di daerah-daerah tidak dapat bersekolah di SLB

22.    Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap peserta didik khususnya yang berkebutuhan khusus secara mendalam, baik tingkat kemampuan dalam menyerap materi pelajaran, kecepatan dalam belajar, serta perilaku penting lainnya, sehingga setiap kegiatan pembelajaran masing-masing peserta didik mendapat perhatian dan perlakuan yang sesuai. Hal ini merupakan prinsip pembelajaran

a.        prinsip individualisasi

b.        prinsip kekonkritan

c.        prinsip pemecahan masalah

d.        prinsip belajar sambil bekerja

23.    Dalam penyelenggaraan sekolah inklusi, pihak yang bertanggung jawab dalam penyusunan program bagi ABK, monitor pelaksanaan program dan mengevaluasi hasil pelaksanaan program adalah

a.      guru kelas

b.      b.kepala sekolah

c.      c.Guru Pembimbing Khusus (GPK)

d.      d.orang tua

24.    Kelemahan dari layanan sekolah segregasi antara lain                               

                a.      hambatan fisik motorik anak kurang tertangani dengan baik.

                b.      aspek perkembangan emosi dan sosial anak kurang luas karena lingkungan pergaulan yang terbatas.      

                c.      besarnya anggaran yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan sistem segregasi.                                                                   d.  kurangnya kerjasama antara guru sekolah segregasi dengan orang tua.

25. Proses menemukenali peserta didik sebelum yang bersangkutan mengikuti pembelajaran. Merupakan pengertian dari

a.      Asesmen

b.      Identifikasi

c.      Klasifikasi

d.      Screening

26.    Agar dapat menyusun program yang tepat dan sesuai bagi anak berkebutuhan khusus, maka perlu dilakukan

a.      wawancara dengan orang tua siswa

b.      b.pretest dan post test

c.      c.seleksi kemampuan akademik

d.      d.identifikasi dan asesmen

27.    Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragaman dalam etnik, dialek, adat istiadat, keyakinan, tradisi, dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pendidikan inklusif, keragaman ini dijadikan sebagai landasan

a.      psikologis

b.      yuridis

c.      filosofis

d.      empiris

28.    Penyelenggaraan pendidikan inklusif menuntut pihak sekolah melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan

a.      anggaran sekolah

b.      kebijakan kepala sekolah

c.      kebutuhan individu peserta didik

d.      keputusan komite sekolah

29.    Berikut ini tujuan dari penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kecuali:

a.      Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta pembelajaran yang ramah terhadap semua anak.

b.      Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak (termasuk anak berkebutuhan khusus) untuk memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan kondisi anak.

c.      Menghambat penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar

d.      Meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah

30.    Penataan ruang kelas dalam setting sekolah inklusif bertujuan untuk memudahkan aksesibilitas dalam aktivitas pembelajaran bagi semua peserta didik, termasuk di dalamnya PDBK. Berikut ini prinsip penerapan ruang kelas pada sekolah inklusif, kecuali:

a.      Berpusat pada anak

b.      Penuh dengan warna

c.      Menarik dan menantang

d.      Pembagian zona belajar

31.    Sekolah umum yang memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan tanpa adanya perlakuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan individual anak disebut sekolah

a.      sekolah ramah anak

b.      sekolah rintisan inklusi

c.      sekolah segregasi

d.      sekolah terpadu

32.    Guru di sekolah inklusif yang memiliki peserta didik berkebutuhan dengan hambatan pendengaran, harus memberikan layanan kebutuhan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dasar, berupa

a.      kemampuan mobilitas

b.      kemampuan Berperilaku Adaptif

c.      kemampuan berbahasa dan berkomunikasi

d.      kemampuan Activity Daily Living

33.    Penyesuaian kurikulum di sekolah inklusif ini diimplementasikan dalam bentuk

a.      program pembelajaran harian

b.      rencana program pembelajaran

c.      program pembelajaran individual

d.      silabus pembelajaran

34.    Yang harus masuk ke dalam tim penyusun PPI adalah

a.      guru, kepala sekolah, orang tua, dan/atau peserta didik

b.      kepala sekolah, terapis, orang tua, dan atau peserta didik

c.      kepala sekolah, guru, terapis, dan atau peserta didik

d.      guru, kepala sekolah, orang tua, dan/atau terapis

36.    Definisi pendidikan inklusif yang paling tepat adalah

a.      sistem layanan pendidikan yang menempatkan anak berkebutuhan khusus di sekolah umum dan mengikuti kurikulum umum.

b.      sistem layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua anak belajar bersama-sama di sekolah umum dengan memperhatikan keragaman dan kebutuhan individual, sehingga potensi anak dapat berkembang secara optimal.

c.      sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah tertentu.

d.      sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan akademik untuk belajar di sekolah umum.

37.    Sekolah umum/reguler yang menerapkan program pendidikan inklusif akan berimplikasi secara manajerial di sekolah tersebut. Diantaranya seperti di bawah ini, kecuali:

a.      Sekolah reguler menyediakan kondisi kelas yang hangat, ramah, menerima keanekaragaman dan menghargai perbedaan.

b.      Guru pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dituntut melakukan kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

c.      Sekolah reguler harus siap mengelola kelas yang heterogen dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran yang bersifat individual.

d.      Guru di kelas umum/reguler harus menerapkan pembelajaran yang terpusat.

38.    Identifikasi anak berkebutuhan khusus yang dilakukan sekolah, dilakukan berorientasi pada

a.      Usia anak

b.      Kemampuan dan hambatan anak

c.      Prestasi belajarnya

d.      Karakteristiknya

39.    Sasaran dari penyelenggaraan pendidikan inklusif adalah

a.      semua anak usia sekolah termasuk anak berkebutuhan khusus.

b.      anak-anak yang berbakat dan memiliki kecerdasan tinggi.

c.      anak-anak yang mengalami hambatan belajar.

d.      anak-anak yang memiliki kemampuan akademik yang baik.

40.    Peserta didik yang menunjukkan perilaku unik dan asyik dengan dirinya sendiri, tidak memiliki minat untuk bekerja sama dengan teman-temannya, enggan berkomunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Karakteristik tersebut lebih tepat menggambarkan ciri perilaku PDBK, dengan jenis hambatan

a.      Autisme

b.      Tunagrahita

c.      Emosi

d.      Tunarungu