LK 5 Sistem Layanan Pembelajaran
Nama |
Budi
|
Instansi |
SDN
7 Minahasa |
LEMBAR KERJA PESERTA
BIMTEK (LKPB) (LK 4) Materi: Sistem Layanan Pembelajaran Petunjuk: 1. Bacalah materi tentang identifikasi dan
asesmen yang sudah anda unduh!
Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber referensi yang
relevan!. 2.
Berilah nama file jawaban dengan format: Nama_No. LK. Misal:
Agus Setiawan_4 |
|
1. |
Menurut anda, mengapa kegiatan identifikasi dan asesmen penting dilakukan
kepada peserta didik?
Jelaskan! Jawab: Karena menurut saya asesmen anak berkebutuhan khusus ialah suatu
proses pengumpulan informasi tentang anak didik secara menyeluruh yang
berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan, kelebihan dan kelemahan
sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan
khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. |
2. |
Bagaimana prosedur pengembangan planning matrix? Jawab: Sebelum menjawab tentang
prosedurnya kita harus tahu dulu tentang planning matrix yaitu mapping
diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang menggambarkan tentang
kondisi actual hambatan/kelainan, karakteristiknya, dampak, strategi layanan
dan media yang diperlukan dalam interfensi. prosedur pengembangan planning matrix terdiri dari 1.
Mengkategorikan data hasil asesmen berdasarkan jenis
hambatan/ kelaianan ABK. 2.
Membuat tabel mapping ABK berdasarkan jenis hambatan/
kelainannya sesuai dengan temuan asesmen. 3.
Menuangkan temuan kondisi aktual karakteristik ABK
pada tabel mapping yang telah dibuat. 4.
Menganalisis dampak temuan kondisi aktual ABK dan
dituang pada tabel yang telah dibuat. 5.
Menganalisis strategi layanan pada setiap temuan
kondisi aktual ABK dan dituangkan pada tabel yang telah dibuat. 6.
Menganalisis skala prioritas layanan berdasarkan
berat ringannnya dampak yang telah dituangkan pada tabel tersebut. |
3. |
Ketika seorang guru akan merancang kurikulum
untuk peserta didik berkebutuhan khusus, apa saja yang harus diperhatikan?
Jelaskan! Jawab: Kita harus mengetahui dulu tentang prinsip pada pendidikan anak
berkebutuhan khusus meliputi : a.
Prinsip pemerataan dan peningkatan mutu :
metodologi pembelajaran bervariasi yang bisa memberikan akses bagi semua anak
dan mengahargai perbedaan. b.
Prinsip kebutuhan individual : setiap anak
memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda karena iru pendidikan
harus diusahakan unutk menyesuaikan dengan kondisi anak. c.
Prinsip Kebermaknaan : pendidikan inklusi harus
menerapkan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, menerima keanekaragaman
dan menghargai perbedaan. d.
Prinsip Keberlanjuatan : pendidikan inklusi
dieslenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenjang pendidikan. e.
Prinsip keterlibatan : penyelenggaraan pendidikan
inklusi harus melibatkan semua komponen pendidikan terkait. Setelah mengetahui prinsip tersebut maka
kegiatan guru yang harus diperhatikan
yaitu; 1.
Merancang proses pembelajaran, dengan menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI), dengan melibatkan Kepala Sekolah,
Koordinator PPABK, guru kelas, guru pembimbing khusus, tenaga ahli, dan orang
tua peserta didik sesuai dengan kebutuhan anak dan memperhatikan aspek
akademik dan aspek non akademik. 2.
Mengatur proses belajar yang memperhatikan metode
dan teknik guru dalam mengajar, dan memperhatikan moda belajar anak 3.
Guru menyiapkan media pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan memudahkan anak memahami konsep pembelajaran 4.
Materi pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan
dan kebutuhan anak sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan untuk anak 5.
Dalam penyampaian materi ajar, guru menggunakan
bahasa yang dikenal dan dikuasai anak, agar materi yang disampaikan dapat
dimengerti anak. 6.
Setiap proses pembelajaran perlu dievaluasi untuk
menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar dengan menetapkan sistem
penilaian yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak. |
4. |
Apa yang harus diperhatikan dalam membuat
program pembelajaran individual bagi anak berkebutuhan khusus? Jelaskan! Jawab: menurut Smith dan Luckasson (1995) membuat
perencaaan PPI dalam tujuh langkah, yaitu: (1) referral; (2) assesmen; (3) identifikasi; (4) analysis of services; (5) placement; (6) instructional
decision making; dan (7) evaluasi program. Langkah pertama, referral atau
pengalihtanganan dalam PPI merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik ke dalam layanan khusus.
Proses pengarahan dimulai dengan meminta informasi/data yang berkaitan dengan kondisi
anak, kemampuan dan
keterbatasannya, di sekolah. Dengan demikian, guru dapat memutuskan apakah anak tersebut memerlukan
layanan khusus atau tidak.
Referral bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti orang tua, psikolog, atau dokter yang
memberikan rujukan bahwa anak tersebut membutuhkan layanan khusus. Langkah kedua, assessment adalah penilaian
atau diagnosis untuk menentukan
apakah peserta didik tersebut mengalami hambatan atau ketunaan tertentu, urgensi pendidikan
khusus, dan jenis layanan yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan
menjadi acuan dalam mengembangkan
kurikulum dan bahan ajar serta penyelenggaraan proses pembelajaran. Langkah ketiga adalah identification, yang
merupakan proses untuk
mengidentifikasi
ketunaan peserta didik, ketidakmampuan belajar, perilaku menyimpang, cacat penglihatan, cacat
pendengaran, kelemahan
berbicara atau berbahasa, dan lain sebagainya). Langkah keempat adalah analysis of service.
Analysis of service menunjukkan
kebutuhan peserta didik dalam menerima layanan pendidikan dan layanan yang terkait dengan
pendidikan tersebut. Sebagai contoh, seorang peserta didik membutuhkan terapi
sesuai dengan
hambatan yang dimilikinya, alat bantu khusus komunikasi agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran, atau kebutuhan
instruksional di bidang akademis, seperti membaca, menulis. Langkah kelima adalah placement. Placement
adalah penempatan yang sesuai
dengan hasil analisis terhadap kondisi peserta didik. Penempatan mencakup dua konsep utama
yaitu; pertama, penempatan di
lingkungan yang lebih luas yaitu bahwa peserta didik harus digabungkan dengan peserta didik reguler
sebanyak mungkin dan
dilibatkan dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan Kedua, penempatan di sekolah
yang sesuai dalam arti bahwa sekolah yang terpisah juga tetap diperlukan. Langkah keenam, instructional decision making,
adalah tahap pengambilan
keputusan mengenai instruksi khusus sesuai rancangan PPI yang sudah dibuat. Sasaran dan tujuan
dinyatakan dalam hal yang lebih
spesifik. Tujuan berfokus pada apa yang diharapkan dari ABK setelah melengkapi program instruksional.
Sasaran dan tujuan ditulis
dengan jelas dan terperinci. Langkah ketujuh adalah evaluasi program. Pada
langkah ini, dilakukan
evaluasi
pencapaian tujuan dalam rancangan PPI. Peserta didik yang menerima PPI dapat
dievaluasi sepanjang masa pembelajaran di sekolah atau setiap tahunnya. Sejalan dengan
tumbuh dan belajarnya
peserta
didik, rancangan PPI yang dibuat untuk satu tahun bisa jadi tidak berlaku lagi
untuk tahun ajaran berikutnya. |
5. |
Aspek apa saja yang dapat dilakukan dalam
pembelajaran akomodatif? Jawab: a. Yang dilakukan dalam pembelajaran
akomodatif adalah b. Modifikasi tujuan berarti tujuan-tujuan
pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum dirubah untuk disesuaikan dengan
kondisi siswa berkebutuhan pendidikan khusus c. Modifikasi materi berarti materi-materi
pelajaran yang diberlakukan untuk siswa reguler dirubah untuk disesuaikan
dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. d. Modifikasi proses berarti ada perbedaan
dalam kegiatan pembelajaran yang dijalani oleh siswa berkebutuhan pendidikan
khusus dengan yang dialami oleh siswa pada umumnya. e. Modifikasi evaluasi berarti ada perubahan
dalam sistem penilaian hasil belajar yang disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. |
6. |
Dalam bahasan materi penilaian dan hasil
belajar terdapat instrumen penilaian keterampilan. Apa saja yang termasuk
dalam instrumen penilaian keterampilan? Jelaskan! Jawab: 1. Keterampilan Membuka Pembelajaran Meliputi Keterampilan membuka pembelajaran 2. Penguasaan Bahan Meliputi ; Bahan yang disampaikan benar, tidak
ada yang menyimpang, Penyampaianya lancar, tidak tersendat-sendat,
Penyampaianya sistematis, Bahasanya jelas dan mudah dimengerti siswa 3. Penguasaan Strategi/Metode Yang Serasi Meliputi : Penguasaan Strategi/ Metode yang
serasi 4. Keterampilan Menjelaskan Meliputi : Penyampaiannya jelas, Memberikan
contoh yang lebih memperjelas tingkat pemahaman, Memberikan penekanan pada
hal-hal penting, Adanya umpan balik 5. Penguasaan Kelas Meliputi : Menciptakan kondisi kelas yang
kondusif untuk terjadinya PBM yang efektif, Kehangatan dan keantusiasan,
Menyampaikan bahan yang menantang, Menggunakan alat/media yang tepat 6. Kemampuan Menggunakan Alat/Media
Pembelajaran Meliputi : Cara menggunakannya tepat, Membantu
pemahaman peserta didik, Sesuai dengan tujuan, Jenisnya bervariasi dan lebih
dari satu 7. Interaksi Pbm Yang Komunikatif Meliputi : Melakukan berbagai variasi
mengajar, Sesuai dengan tujuan, Dapat dikerjakan oleh para siswa, Sebagian
besar atau semua siswa terlibat dalam PBM 8. Keterampilan Memberikan Penguatan
(Reinforcement) Meliputi; Penguatan verbal, Penguatan
non-verbal, Penguatan dengan sentuhan, Memberikan hadiah 9. Kemampuan Mengevaluasi Meliputi; Jenis evaluasi sesuai dengan KBM
yang diberikan, Evaluasi Sesuai dengan tujuan, Evaluasi Sesuai dengan bahan,
EvaluasiTepat untuk menilai penguasaan siswa terhadap topik yang sedang diahas 10. Keterampilan Menutup Pelajaran yaitu Kesimpulan jelas mencakup seluruh materi
yang disajikan saat itu dibuat oleh guru bersama-sama siswa |