Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Membedakan RPP PTK Sebagai Peneliti dan RPP Pembelajaran sebagai Guru

 MEMBEDAKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN
SEBAGAI GURU DAN SEBAGAI PENELITI



Sudah kita ketahui secara bersama, sebagai sesorang guru yang memiliki tanggung jawab dan profesionalisme selalu melakukan persiapan ketika akan melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Sehingga proses pembelajaran mempunyai tujuan dan arah yang pasti.

Bagi guru yang tidak memiliki persiapan dan perencanaan dipastikan proses pembelajaran akan berjalan apa adanya dan tidak memiliki tujuan yang pasti. 

Untuk meningkatkan profesional guru, maka guru wajib melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan untuk melaksanakan PTK memerlukan perencanaan yang disebut Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

Sedangkan pada kegiatan pembelajaran juga memerlukan persiapan atau  RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau juga disebut Rencana Pembelajaran (RP). 

Jika dilihat dari kebutuhan, perencanaan pada PTK dilakukan perbaikan dan pada pembelajaran biasa perencanaan dilakukan pelaksanaan. Jadi bisa kita simpulkan RPP PTK merupakan hasil perbaikan dari RPP pembelajaran.  

Kawan – kawan guru, Selanjutnya untuk kita lebih memahami, maka kita akan harus melihat persamaan dan perbedaan pada RPP pembelajaran dan RPP PTK. Sehingga kita salah menggunakan. Atau kita melaksanakan kegiatan PTK masih menggunakan RPP pembelajaran, terus bagaimana kita bisa mengukur hasilnya...


A.   Perbedaan RPP pembelajaran dan RPP PTK

Untuk lebih memudahkan kita memahami perbedaannya kita petakan dengan membuat tabel sebagai berikut:

Komponen Rencana

RPP PTK

RPP Pembelajaran

Tujuan

Tujuan dibuat berdasarkan pada Perbaikan dengan memfokuskan pada masalah yang diperbaiki.

Tujuan melaksanakan dibuat dengan menyesuaikan pada kurikulum pelajaran.

Materi Pelajaran

Materi terinci, jika diperlukan ditulis pada kertas tersendiri sehingga guru tahu secara pasti apa yang sedang dibahas di dalam kelas.

Materi dibuat dalam RPP terbatas, hanya garis pokok saja, sub pembelajarannya saja.

Media dan sumber

Media; Dirancang secara cermat dan lengkap 

dari segi sumber, peneliti diperkaya dengan sumber lainnya sehingga dapat menguasai topik yang dibahas.

Media dan sumber secara umum diisi seadanya tanpa penjabaran secara komprehensif.

Kegiatan Pembelajaran

Langkah – langkah kegiatan harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan dan disesuaikan dengan sintak dari model atau metode yang digunakan. Sehingga guru dapat menetapkan langkah perbaikan sesuai dengan tujuan perbaikan dari masalah tersebut.

Skenario pembelajaran  tidak dibuat secara rinci, hanya garis besarnya saja. 

Evaluasi

Dibuat secara cermat, lengkap termasuk instrumen dari evaluasi baik afektif, kognitif, dan  psikomotoriknya. Selain instrumen, rubrik penilaian pun harus dibuat secara jelas. Soal juga dibagi ke siswa berupa lembaran soal,hal ini dilakukan oleh peneliti sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian. Peneliti juga membuat tolak ukur keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan peneliti, secara umum diatas 85% secara klasikal tuntas PTK telah berhasil.

Jarang sekali dalam rpp pembelajaran dibuat secara lengkap terkait dengan instrumen evaluasi baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pada umumnya hanya dibuat evaluasi tes objektif berupa tes tertulis atau soal uraian 


Nah itu perbedaan terkait dengan perencanaan pada PTK (RPP PTK) dan RPP Pembelajaran rutin yang dilakukan guru dalam mengajar.

Untuk melihat contoh RPP PTK silahkan lihat di blog ini RPP PTK, ini sebagai referensi saja dan lakukan pengembangan lebih lanjut.

Semoga kawan – kawan  guru dapat mengmembangkan dan membuat RPP PTK yang lebih baik sesuai dengan masalah dan metode yang digunakan. Selanjutnya kita akan melihat tahap pelaksanaan dalam RPP PTK dan RPP pembelajaran rutin.



B.   Tahap Pelaksanaan RPP PTK

Tahap ini hanya sebagai gambaran, silahkan kawan – kawan guru mengembangkan prosesnya sesuai dengan karakteristik siswa dan sekolah tempat kawan – kawan melaksanakan PTK.

Kegiatan pelaksanaan pada prinsipnya sama terdiri dari tiga komponen yaitu pembukaan inti dan penutup. Kita akan bahas satu persatu.

       a.  Kegiatan awal (pembukaan)

Kegiatan awal yang kita sebut dengan “Apersepsi”. yang perlu kawan – kawan guru ketahui, dalam kegiatan awal apersepsi ini  adalah “ruh” dari proses pembelajaran. Artinya keberhasilan seorang guru dilihat dari cara membuka pembelajaran, jika membuka saja sudah menarik perhatian siswa, maka selanjutnya proses pembelajaran akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa. 

Namun jika sebaliknya dalam membuka saja tidak ada respon dan terkesan asal – asalan bisa dijamin proses pembelajaran selanjutnya juga akan kehilangan perhatian siswa, jika ini terjadi bagaimana mungkin tujuan pembelajaran akan tercapai.

Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik siswa, guru harus kaya akan apersepsi yang dilakukan, bukan saja menanyakan materi, mengukur kemampuan terhadap materi tersebut. Tetapi jauh dari pada itu bagaimana meramu materi dalam apersepsi, melakukan demonstrasi, atau simulasi permainan terkait dengan materi yang akan disampaikan.

Saya akan kasih contoh apersepsi materi “perusakan ekosistem dan dampaknya terhadap lingkungan”

Langkah kegiatan

  1. Meminta 10 siswa maaju kedepan untuk menjadi pohan dengan membuat lingkaran, tangan saling berpegangan satu sama lain.

  2. Meminta 2 siswa menjadi rusa

  3. Meminta 1 siswa menjadi harimau

  4. Meminta 1 orang siswa menjadi tukang tebang pohon.

Mulailah melakukan kegiatan dengan cara harimau mengejar rusa dan pohon sebagai pelindung rusa berikan waktu 2 menit, mintalah penebang pohon menebang satu dari 10 tadi, dan lakukan lagi kegiatan pertama gimana hasilnya, terus dilakukan berulang kali. Setelah itu lanjutkan dengan pertanyaan terhadap materi yang akan disampaikan.

Disini siswa sudah tertarik, siswa juga akan termotivasi untuk mengetahui materi pembelajaran selanjutnya. Dengan begitu tujuan an hasil pembelajaran akan lebih mudah tercapai pada siswa.


b.   Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ;  model, metode, strategi yang kita buat dalam sknario pembelajaran kita terapkan dalam bentuk pelaksanaan. Namun untuk kegiatan PTK pada kegiatan Inti, seseorang guru peneliti dan guru mengajar menjadi satu. Artinya dia sebagai peneliti dan juga sebagai guru mengajar.

Agar hasill kegiatan PTK ini memuasakan dan berhasil, seyogyanya peneliti harus memiliki team atau membuat kolaborasi dengan teman sejawat. Semua itu untuk membantu observasi kegiatan siswa,  guru dan proses pembelajaran. Sehingga guru sebagai peneliti dapat fokus menjadi penliti adn menjalani tugas sebagai guru.

c.    Kegiatan Penutup

kegiatan penutup bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dan menindaklanjuti hasil belajar. Dalam kegiatan ini menarik kesimpulan bersama, menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan yang akan datang, jika ada tugas bisa disampaikan dan merefleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.